Dayat Baxtiar

Menurutku, ada banyak hal yang membuat orang begitu fanatik dengan sesuatu yang di senanginya. Bisa dari faktor ketergantungan, faktor Lingkungan, faktor dari kemauansendiri dan faktor x (diluar kekuasaan manusia)
Semisal saya dan beberapa teman saya, sejak kecil di didik untuk patuh pada peraturan2 agama. menjunjung nilai-nilai luhur dalam bermasyarakat, bahkan taat pada rambu2 lalu lintas.dalam hal ini , faktor ketergantungan dan faktor lingkungan berperan penting dalam mempengaruhi kami. sedangkan pelaksanaannya tergantung dari faktor diri kami sendiri dan faktor x.
Dalam berorganisasi,bersosialisai kita juga pasti dihadapkan dengan peraturan-peraturan. baik itu tertulis, maupun tidak.termasuk dalam kehidupan beragama.
Dalam hal ini, saya yang terlahir sebagai seorang muslim, tentunya akan mejadi benar benar seorang muslim 100% jika bisa menjalani kahidupan ini sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai spiritual yang Islami.Namun kenyataannya, saya tidak mampu.
Lha wong dimulai bangun tidur saja sudah melanggar peraturan,Sembahyang subuh sering telat. Padahal sudah jelas muadzin mengumandangka "assolaatu qoirumminannauum.." tapi saya masih enggan bangun pagi. Sholat Lima waktu saya sudah nggak 100% terpenuhi. Bahkan ketika sibuk, walaupun mendengar suara adzan , saya juga nggak cepat-cepat mengambil air wudlu untuk mendirikan sholat.
Itulah mengapa saya nggak begitu mempergunjingkan lagi perbedaan keyakinan. bukan hanya yang bersifat internal agama saya, tetapi juga eksternal agama saya.
Ketika saya berbuat baik (ceilah...) dan misalnya ada teman beragama lain menyatakan bahwa saya sikap saya ini sesuai dengan ajaran agamanya, saya nggak akan ambil pusing. sebagaimana jika teman dari agama lain ada yang berbuat baik dan sesuai dengan nilai-nilai dalam aga saya, maka saya akan menyebut perbuatannya Islami bangeet..
kehidupan beragama saya banyak terinspirasi oleh pemikiran-pemikiran tokoh Islam Indonesia seperti Emha Ainun Nadjib, ahmad Wahib, Gus Dur, Amin Rais, bahkan Sukarno. Sewaktu masih SMA dulu, saya berandai andai untuk menjadi seperti mereka. ya, minimal berguna bagi orang lain. Sebab saya ini masih merasa kurang berguna.
oh, Singosari... kerajaan yang pernah berjaya dan disegani... kini menjadi kota kecil berlabel kota santri. Telah mempengaruhi aku seperti ini.
Cak Nun , ketka diliput oleh stasiun Televisi Belanda, mengatakan bahwa akan terjadi revolusi pemikiran manusia dalam 10 tahun mendatang. dimana manusia tidak lagi mempersoalkan perbedaan keyakian lagi.
"Bukan persoalan lagi jika agama anda islam, Kristen, atau yang lain.... yang menjadi masalah adalah.. apakah anda bisa mencintai saya atau tidak. saya bisa mencintai anda atau tidak" kata Caknun dalam bahasa inggris yang ke jawa-jawaan. so sweet.....